PERSAHABATAN YANG SINGKAT
Aku tidak ingin meninggalkan semua orang yang sayang sama aku, aku harus kuat menjalani hidup ini, aku tetap semangat . Jika suatu saat nanty aku pergi apakah mereka bisa menjalani hidup tanpa aku????
“Hai” Sapa Putri kepada Dhini.
“ada yang berbeda dengan Putri hari ini ada apa ya???” jawab Dhini di dalam hati.
“Hei kok ngelamun ada apa??” Putri yang tiba-tiba bubarkan lamunan Dhini
“Eh Putri nggk ada apa-apa kok” Jawab Dhini.
“Pasti bohong kamu. Aku tau kok pasti kamu ada masalah. Mang kenapa sih, cerita donk” Paksa Putri.
”Bner aneh bngetzz Putri hari ini. Dia terlihat ceria” batin Dhini.
“Emhhhh… Put kamu hari ini beda banget ada apa??” Tanya Dhini.
“Oh.. Iya kamu nggak tau apa kemaren aku Habis latihan Kempo bareneg kak Ilham”Jawab Putri tanpa basa basi.
“Apa?? Ilham SMASH maksud kamu”Kaget Dhini.
“Iya, emang kenapa?”Putri yang tiba tiba bingung melihat tingkah sahabatnya ini.
“Wah sejak kapan kamu latihan bareng kak Ilham??” Tanya Dhini yang penuh penasaran
“Ye sudah lama lah. Kand aku atlet Kempo, so aku sudah lama lah latihan bareng2 sama kak Ilham”
“Wah enak banget kamu”
“iya gitu lah”
“Kapan-kapan donk ajakin aku, biar bisa ketemu sama kak Ilham gtu, Biar bisa Foto bareng :D” Nyerocos Dhini
Nggak lama
kemudian tiba tiba Putri mengeluarkan darah dari hidungnya
“Aww” rintih Putri“Put kamu kenapa?” Tanya Dhini
“Emh. Ngak papa. Eh Dhin aku ke toilet dulu ya” pamit Putri, Putri bergegas menuju toilet.
Tiba-tiba
“Brukkk”
Ada seseorang yang menabrak Putri, yang hendak ke toilet.
“Eh, Sorry sorry” kata seseorang itu
“ Iya nggak papa.’ Putri
“Putri” Kata seseorang itu
“Eh kak Bisma” Kata Putri
Ya ternyata cowok itu adalah Bisma, teman Ilham
“Eh kenapa itu hidung kamu?” Tanya Bisma to the point
“Emh. Eh kak dah dlu ya aku mau ke toilet” Pamit Putri
“Eh iya iya” balas Bisma.
“Aneh” lanjut Bisma
Sesampai di toilet Putri pun mengakaca di kaca yang berada di dalam toilet tersebut. Putri berbicara sendiri, Seolah olah dia ada yang menemani dia berbicara di toilet itu.
“Kenapa disaat aku lagi bahagia, ada saja masalah, ada aj rintangan. Sekarang aku sakit. Apa teman-teman aku mau menerima aku dengan kondisi aku yang seperti ini?” Tanya putri. Seolah ada yang ngajak bicara dengannya.
Tidak lama kemudian bel pun berbunyi, itu tandanya istirahat telah berakhir.
“Sudah bel nih, aku cepat cepat ke kelas agar tidak ada yang curiga sama aku. Karena aku terlalu lama berada di toilet” Putri
6
Bulan telah berlalu. Kini Putri berada di rumah sakit. Tubuhnya makin hari
makin lemah. Kata dokter Putri terkena kanker otak sudah stadium Akhir.
Kankernya sudah menyebar keseluruh tubuh. 10 menit kemudian putri siuman dari
komanya. Sudah 5 hari lamanya putri mengalami koma. Teman temannya rindu kepada
putri, karena Putri telah lama tidak masuk sekolah.
“Putri,
kamu sudah sadar nak” Mama Putri sambil menangis.
Putri hanya tersenyum
“Mam,papa.
Putri nggak papa kok. Putri sehat sehat aja” Ucap Putri lemas.
“Makasih
Bu…buat ka..kalian se..semuanya. Terima kasih Ka…kalian sudah mau ja…jadi
sahabat aku. Terima kasih buat Dhini, Kak Ilham, dan Kak Bisma. Ka..kalianlah
yang selalu ada buat aku selama ini. Sekali Lagi te…terima Ka..Kasih”Ucap Putri
dengan lemas+terbatah batah.
“Put
Kamu harus kuat. Aku yakin kamu pasti bisa put percayalah” ucap Dhini sambil
meneteskan air mata.
“Put.
Kamu pasti bisa. Ayo Put semangat, kamu latihan kempo aja semangat. Ayo Put
Semangat” Ucap Ilham seraya semangatin putri.
“Selamat
tinggal semuanya. Kalian pasti bahagia. Pasti nanti kau temukan
bara api bagi langkahmu tapi jangan lupakan aku” Putri menutup mata.
bara api bagi langkahmu tapi jangan lupakan aku” Putri menutup mata.
“Putri……” Teriak semuanya yang berada di ruangan itu
“Putri,
bangun putri.” Ucap Dhini sambil menggoyang goyangkan tubuh Putri
“Nak,
bangun nak, bangun” Mama Putri menangis
“Selamat
jalan. Putri, Salam buat surgamu. Pasti kakak akan meneruskan Perjuanganmu di
kempo” Ucap Ilham. Tak terasa air mata Ilham mulai menetes dari kelopak
matanya.
2 Bulan kemudian. Para sahabat
menjenguk pemakaman Putri. Disana terlihat Ilham, Bisma, dan Dhini. Sedang
menyiram makam Putri dengan air dan bunga.
“Awal
pertama ketemu, sudah merasa nyaman sekali sama kamu. Kita tertawa bersama,
bercanda bersama, curhat bersama, sedih bersama, dan semuanya kita lakuin
bersama-sama. waktu demi waktu, detik demi detik , bulan demi bulan. Telah kita
lewati bersama. Canda tawa kita pun
bersama. Aku senang sekali bisa kenal dengan kamu. Kamu selalu nemani aku
disaat aku susah, senang, sedih, dan bahagia. Put aku nggak akan lupa dengan
kamu. Kamu selalu ada di hati aku. Selamat jalan Putri semoga kamu tenang di
alam sana. Ini adalah persahabatan yang singkat bagiku “ Ucap Dhini tersenyum.
Kini Dhini menjalani hidup tanpa
sahabat seperti Putri. Hanya Putrilah yang bisa membuat dia tenang dan selalu
nyaman saat bersamanya. Hari hari Dhini selama tidak ada Putri berbeda drastis.
Dia yang lebih semangat belajar, dan melanjutkan prestasi sahabtannya itu
menjadi atlet kempo. Yang telah manjuarai di kalangan Internasional dan
mewakili Indonesia. Akhirnya terwujud.
~TAMAT~